Minggu, 03 Maret 2013

Catatan Geo



H U J A N

 Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer yang kemudian menjadi butiran air yang cukup berat dan akhirnya jatuh ke atas permukaan bumi. Dalam prosesnya hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es yang dekat diats permukaan bumi.
Untuk sebagian besar daerah di dunia, hujan merupakan sumber utama air tawar yang menyediakan kondisi yang sesuai untuk keragaman ekosistem, selain itu air juga berfungsi untuk pembangkit tenaga listrik serta sebagai irigasi di sawah.
Hujan terjadi akibat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi merupakan sebuah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah yang lainnya. Air yang terdiri dari air laut, air sungai, air limbah dan sebagainya pada umumnya akan mengalami proses penguapan atau evaporsi akibat dari panas sinar matahari. Uap air yang melayang ke udara akhirnya akan terus bergerak menuju langit yang tinggi, dan akhirnya menjadi kumpulan uap air yang sangat besar.
Uap air yang telah berkumpul di langit yang tinggi kemudian akan mengalami proses pemadatan atau secara ilmiah disebut juga dengan kondensasi, sehingga akan membentuk awan.
Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air.
Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.


Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya:

·  Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
·  Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
·  Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
·  Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
·  Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (angin muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober – April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei – Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.

Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya:

·       Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
·       Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celcius.
·       Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
·       Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.

Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan:

·       Hujan sedang, 20 – 50 mm per hari
·       Hujan lebat, 50-100 mm per hari
·       Hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar